Agen Bola Piala Dunia – 5 Rekor Premier League Yang Pecah di Musim 2016/17. Musim Kompetisi Ajang Premier League 2017 – 2018 semakin dekat dan semua klub sibuk mengatur skuatnya di musim panas ini. Pada musim lalu, Chelsea berhasil menjadi klub juara di bawah naungan manajer baru Antonio Conte.
Liverpool & Tottenham mampu finis di posisi 4 besar sehingga Arsenal & Manchester United harus rela berada posisi lima & enam. Setan Merah di bawah naungan Jose Mourinho berhasil menjuarai Liga Europa sehingga membuat mereka memperoleh tiket ke Liga Champions.
Selain serunya kompeisi memperebutkan gelar juara, ternyata ada sejumlah rekor di Premier League yang berhasil terpecahkan di musim kemarin. Rekor apa saja yag terpecahkan itu? Berikut ini kami sajikan daftarnya
1. Kekalahan Terbesar dari Juara Bertahan (Leicester City 1 – 6 Tottenham)
Juara bertahan Leicester City mengalami awal musim yang sulit untuk dapat mempertahankan gelarnya sehingga mereka terpaksa merosot sampai mendekati juru kunci. Hal ini yang menyebabkan manajer Italia Claudio Ranieri dipecat. Dan penggantinya Craig Shakespeare dapat mengatasi masalah sehingga menjauhkan mereka dari degradasi.
Tetapi, mereka pernah dibuat tidak berdaya saat menerima kunjungan dari Tottenham di akhir musim. Anak buah dari Mauricio Pochettino menang dengan skor sangat telak 6 – 1 setelah Harry Kane memborong 4 gol dan Son Heung-Min memberikan tambahan 2 gol lagi di King Power Stadium.
Hasil itu juga tercatat sebagai kemenangan terbesar dari Spurs di dalam laga tandang Premier League.
2. Tottenham Finish di Atas Arsenal (Untuk Pertama Kalinya Dalam 22 tahun)
Musim 2016 – 2017 adalah musim yang sangat indah bagi Tottenham karena penampilan serta performa mereka membuat para fansnya bangga. Fakta lain yang membuat mereka gembira adalah Spurs bisa finis di atas Arsenal yang akhirnya harus puas menghuni peringkat ke 5.
Setelah Tottenham berada di bawah bayang – bayang ‘The Gunners’ selama bertahun – tahun, akhirnya mereka mampu untuk menjadi penantang gelar walau pada akhirnya terpaksa harus menyerah dari Chelsea yang dinaungi Antonio Conte.
Spurs berhasil menumbangkan Arsenal di kandang saat paruh kedua musim sehingga mereka dapat finis di atas rival se-kotanya. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya semenjak musim 1994 – 1995 ketika mereka finis ke – 7 dan ‘The Gunners’ finis ke – 12.
3. Arsenal dan MU (Manchester United) Sama – Sama Finis di Luar 4 Besar
Fakta yang cukup mencengangkan mengingat MU (Manchester United) dan Arsenal termasuk di antara tim yang paling konsisten dalam ajang Premier League. Jose Mourinho menaungi Manchester United finis di posisi ke enam, sementara Arsene Wenger membuat Arsenal finis di urutan ke lima. Terakhir kali hal itu terjadi di tahun 1979, saat Sir Alex Ferguson / Arsene Wenger belum melangkahkan kaki ke Inggris.
Beberapa faktor negatif yang ditambah dengan inkonsistensi serta persaingan ketat yang ditunjukkan oleh Liverpool, Manchester City, dan Tottenham membuat Arsenal & United tak masuk ke posisi empat besar. Kurangnya kedalaman dari skuad MU juga terbukti sangat penting karena mereka tak bisa bersaing dengan para rivalnya sepanjang musim.
Baca juga :
4. Mourinho Pertama Kalinya Finish di Luar 3 Besar
Setelah melatih tim – tim seperti Inter Milan, Chelsea, Porto, dan Real Madrid pada sebelumnya, tim yang diasuh Jose Mourinho pada musim 2016 / 17 finis di luar posisi 3 besar untuk pertama kalinya.
Walaupun memenangkan 2 trofi dan memperoleh tiket ke Liga Champions, tak dapat dipungkiri kalau penampilan MU di liga memang cukup buruk. Kedalaman skuat menjadi masalah utama ‘Setan Merah’ saat menjalani jadwal mereka yang padat walau sudah berbelanja cukup besar di bursa transfer musim panas (termasuk membeli Paul Pogba dengan rekor nilai transfer dunia).
Badai cederalah yang menjadi penyebab utama kurang maksimalnya performa MU di liga.
5. Kemenangan Terbanyak oleh Tim Juara – Chelsea (30)
Chelsea, di bawah naungan Antonio Conte, telah mengejutkan semua orang dengan memperlihatkan permainan yang konsisten serta efektif di sepanjang musim. Mendapat persaingan ketat dari Tottenham, ‘The Blues’ pada akhirnya keluar sebagai juara liga sebelum matchday terakhir.
Usai menjalani start yang relatif lamban serta menelan kekalahan beruntun dari Liverpool dan Arsenal lebih awal, Chelsea pada akhirnya melaju dengan kencang setelah mereka beralih ke formasi 3 – 4 – 3. Mereka mengukir rekor 30 kemenangan dengan 8 (delapan) pertandingan sisanya 3 seri dan 5 kekalahan.
Manchester United & Crystal Palace memang sempat mengalahkan Chelsea yang membuat musim berjalan sedikit lebih menarik. Namun sayang, Tottenham gagal memanfaatkan hal itu dan pada akhirnya ‘The Blues’ keluar sebagai juara.